Pages

Jumat, 05 Juni 2015

RADIATOR

Sekilas Radiator

Radiator adalah komponen / alat yang digunakan untuk mendinginkan lingkungan kerja yang berada disekitarnya. Radiator menyerap panas lingkungan, lalu didinginkan dengan bantuan media plat / air yang berada didalamnya. Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misalnya: mobil). 
Sistem pendinginan pada mobil berfungsi untuk menurunkan temperatur pada mesin yang terjadi dari proses pembakaran. Proses pembakaran selanjutnya akan menghasilkan tenaga mekanis yang kemudian akan menggerakkan mesin. Akibat lain dari proses pembakaran adalah adanya panas yang apabila tidak didinginkan akan merusak komponen dari mesin itu sendiri. Sistem pendinginan (cooling system) adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating pada mesin agar tetap bekerja secara optimal. Hasil pembakaran pada motor bakar yang menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 23%, sebagian panas keluar menjadi gas bekas dan sebagian lagi hilang melalui proses pendinginan.
Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan energi panas ke dalam bentuk tenaga putar. Tetapi energi panas dari bahan bakar tidak sepenuhnya dapat dikonversikan ke dalam bentuk tenaga. Hanya kurang lebih 25 % dari energi yang dikonversikan menjadi tenaga. Kurang lebih 45 % dari energi panas hilang menjadi gas buang atau gesekan dan 30 % diserap oleh mesin itu sendiri. Panas yang diserap oleh mesin harus dikeluarkan ke udara sekeliling. Jika tidak maka akan menyebabkan mesin menjadi kelebihan panas dan pada akhirnya rusak. Sistem pendinginan dipasang untuk mendinginkan mesin agar tidak kelebihan panas. Pendinginan mesin biasanya menggunakan sistem pendinginan udara atau sistem pendinginan air.

Untuk komponen-komponen radiator sendiri tersusun atas beberapa komponen dapat dilihat di sini.

Prinsip Kerja Radiator

Motor bensin dan motor diesel akan bekerja paling baik, bila air pendingin yang mengalir itu memiliki temperature 70 - 80 derajat C ( kejadian gas dan pembakaran sebaik mungkin pada motor bensin, minyak pelumas yang menjadi lebih encer oleh pengembunan bahan bakar minimal ). Pelumasan juga akan bekerja paling baik pada suhu tersebut.
  • Kerja Radiator
Pertama-tama, cairan akan dipompakan memasuki water jacket silinder block lalu naik ke atas silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin akibat pembakaran. Sirkulasi air ini berlangsung secara terus menerus. Suhu sirkulasi air semakin lama akan semakin panas, ketika suhu dalam sirkulasi air mencapai kurang lebih 90 derajat C maka termostat akan membuka dan mengalirkan air masuk ke radiator untuk didinginkan. Peran termostat disini bekerja layaknya katup, yang bekerja membuka ketika suhu dalam air sirkulasi mencapai kurang lebih 90 derajat C. Selanjutnya air akan masuk ke upper tank radiator lalu ke pipa-pipa kecil radiator. Dalam pipa-pipa inilah air yang bersuhu tinggi dari mesin akan didinginkan. Proses pendinginan air dalam radiator dibantu oleh sirip-sirip radiator. Panas mesin ini berpindah ke cairan melalui proses konveksi, lalu merambat ke dinding pipa-pipa kecil radiator dan terjadilah perambatan konduksi ke seluruh sirip-sirip. Panas air dalam pipa akan berpindah ke sirip-sirip radiator. Hilangnya panas disebabkan adanya pertumbukan panas dengan udara dari depan radiator ketika mobil berjalan dan masih dibantu oleh fan dari belakang.
Selama proses diatas berjalan sesuai kerjanya dan cairan dalam keadaan penuh, maka mesin akan bekerja di suhu yang stabil, sehingga menghasilkan power yang maksimal di berbagai kondisi panas mesin.

Skema Sirkulasi Radiator






0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news